Gurameh yang dipelihara dari benih ukuran 2 cm sampai siap
konsumsi
memerlukan waktu lama.
Dengan segmentasi budidaya relatif lebih cepat. Tahapan itu
dimulai
dan pembenihan, pendederan hingga pembesaran. Setiap segmen
dilakukan di kolam terpisah dan penanganan berbeda.
1. Tahab Pembenihan
Pembenih hanya menyediakan benih sebesar kuku atau ukuran
2-3 cm.
Modalnya sepasang induk, kolam perkawinan. sarang telur, dan
akuarium untuk penetasan sekaligus perawatan.
Induk siap kawin dimasukkan ke kolam. Sarang dan ijuk untuk
melekatkan telur diletakkan di pinggir.jika sudah berisi telur, angkat lalu
dimasukkan ke akuarium.
Sehari kemudian telur sudah menetas.
Larva belum diberi pakan, toh, persediaan pakan di kantung telur
(yolk sack) cukup selama 3
hari.
Setelab cadangan makanannya mulai menipis, kutu air atau
artemia
diberikan. Usahakan pemberian tidak terlambat. Larva yang
terlanjur
kelaparan kondisinya Iemah. Dua hari berikutnya barulah
diberi
cacing rambut. Biasanya pertumbuhan ikan cepat setelah makan
cacing
rambut. Dalam waktu 30 hari sejak tetas benih sudah sebesar
biji
oyong (1 cm).
Dengan cara ini kelulusan hidupnya mencapai 95%.
Jika menginginkan benih agak besar, perawatan di akuarium
dilanjutkan kembali. Populasi dijarangkan dengan cara
memindahkan
sebagian benih ke tempat lain. pakan utama tetap cacing
rambut.
Sistem pemeliharaan dengan air mengalir.
Setelah 1 bulan diperoleh benih ukuran kuku (1-3 cm). Benih
ini bisa
dipanen dan siap ditebar ke kolam.
2. Tahab Pendederan
Pendederan dilakukan di kolam ukuran 50-100 m2. Benih
sebesar kuku
ditebar dengan kepadatan 40 ekor/m2. Contoh, ukuran kolam
100 m2
memerlukan benih sekitar 4.000 ekor. Tinggi air 30-40 cm
dengan
debit air 10 liter/menit.
Seminggu atau 10 hari setelah tebar benih belum diberi pakan
buatan.
di samping ukuran mulut belum mampu menelan pelet, pakan
alami yang
tersedia di kolam sudah cukup. Pada hari ke-11 pelet baru
boleh
diberikan.
Pelet yang diberikan mengandung 50% protein. Kebutuhan pakan
per
hari dihitung menurut bobot ikan, biasanya dipatok 1 %.
Jumlah pakan
yang diberikan kecil, tapi frekuensinya diperbanyak. Yang
umum 2-3
kali, ditingkatkan menjadi 6 kali.
Perawatan sehari-hari selain memberi pakan, ikan selalu
dikontrol
kesehatannya. Benih sebesar ini masih rentan serangan
penyakit.
Kualitas air yang masuk ke kolam selalu dicek. Bila
lingkungan kolam
terlihat ada tanda-tanda berubah segera diberi tindakan
pencegahan.
Ketika cuaca panas misalnya, suhu air akan meningkat.
Sebelum ikan
stres sebaiknya volume air ditingkatkan. Sebaliknya, ketika
suhu
dingin di musim hujan tinggi air dikurangi.
Selain itu, pH air tak luput dan perhatian. Saat penghujan
biasanya
pH air turun. Kondisi seperti itu bisa mengundang kehadiran
penyakit. Untuk menstabilkannya taburkan garam secukupnya.
Sampling berat ikan setiap bulan merupakan kegiatan rutin.
Dengan
cara itu bisa diketahui pertumbuhan ikan. Keseragaman ukuran
sangat
penting untuk menentukan jumlah pakan yang diberikan. Karena
itu
perlu dilakukan sortir, ukuran yang tidak standar dipindah
ke kolam
lain.
Pemeliharaan selama 45-60 hari menghasilkan benih sebesar
dim/silet
atau 4-5cm.
Benih bisa dipanen dan siap dijual. Bila tidak ada
permintaan benih,
proses budidaya dilanjutkan lagi. Namun, kepadatan ikan
dikurangi
menjadi 30 ekor/m2. Pemeliharaan selama 60 hari diperoleh
benih
ukuran wadah korek atau 7-8 cm.
3. Tahab Pembesaran
Tahap pembesaran dimulai dan benih sebesar korek atau ukuran
7-8 cm.
Kolam pembesaran yang digunakan berukuran 100-500 m2.
Kepadatan
tebar 20 ekor/m2. Contoh, untuk kolam ukuran 500 m2
dibutuhkan benih
sekitar 10.000 ekor. Tinggi air 70 cm dengan debit air yang
masuk ke
kolam 15 20 liter/menit.
Pakan buatan per hari diberikan 1% dan bobot ikan. Frekuensi
pemberian 2-3 kali, pukul 07.00, 11.00, dan 13.00. Pelet
yang
digunakan harus mengandung 25% protein. pakan tambahan
berupa daun
sente. Kebutuhan-nya per hari 10% dari bobot ikan diberikan
sekali
pada sore hari, pukul 17.00.
Perawatan sehari-hari di tahap ini hampir sama dengan tahap
pendederan. Benih masih relatif rentan serangan penyakit dan
mudah
stres bila ada gangguan atau perubahan lingkungan secara
mendadak.
Untuk menghasilkan benih sebesar bungkus rokok atau 10-12
ekor per
kilo dibutuhkan waktu 75 -100 hari. Benih sebesar itu sudah
bisa
dipanen dan dijual. Atau dipindah ke kolam lain untuk
dibesarkan
hingga ukuran konsumsi.
Kolam pembesaran berukuran lebih besar. Ukuran kolam 500 m2
tidak
masalah. Yang penting kepadatan ikan dikurangi 10 ekor/m2.
Tinggi
air dinaikkan menjadi 80 cm, debit air 20 liter/menit. pakan
buatan
diberikan 2 kali sehari., pukul 08.00 dan 13.00. Pelet harus
mengandung 20%protein. pakan tambahan daun sente cukup 10%
dari
bobot ikan diberikan pada sore hari, pukul 16.00.
Benih sebesar itu sudah agak tahan serangan penyakit. namun,
perlu
diwaspadai kondisi lingkungan kolam. Perawatan dan
pengontrolan
setiap hari dianggap perlu. Pemberian garam secukupnya rutin
setiap
bulan untuk mencegah munculnya penyakit.
Pembesaran ini memerlukan waktu 90-100 hari untuk
mendapatkan ikan
ukuran konsumsi, 500 g/ekor. Ikan sebesar itu bisa dipanen
dan siap
dijual ke pasar atau restoran. Bila belum ada order. ikan
tetap
dipelihara di kolam. Namun, pemberian pakan tidak terlalu intensif.
Pelet bisa diberikan sekali pada pagi hari saja, siang &
sore dedauanan seperti sente dll . Ini dilakukan
agar pengeluaran tidak mcmbengkak.