Kamis, 22 Maret 2012

Penyakit Gurameh & Cara Pengendalian


Penyakit merupakan masalah utama budidaya Gurameh. Kehadirannya perlu
diwaspadai, sebab serangannya bisa menyebabkan kematian sehingga
gagal panen. Penyebab yang kerap dijumpai seperti bakteri, jamur,
parasit, dan cacing.
Mereka muncul akibat lingkungan kolam yang kotor. Karena itu periu
dicermati kepadatan tebar kualitas air dan pakan berlebihan. Berikut
beberapa penyakit yang kerap ditemui di kolam.

A. Cacing ikan
Penyebabnya parasit Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Kualitas air yang
buruk, kurang Pakan, kepadatan tinggi. dan perubahan lingkungan
mendadak memicu munculnya keluarga cacing itu.

Gejala awal ditandai nafsu makan ikan menurun, sering muncul di
permukaan air, dan terkadang berbaring dengan insang terbuka.
Dactylogyrus lebih menyukai insang Gyrodactylus menyerang bagian
badan dan sirip.

Cara penanggulangannya:
1. dengan mengganti air dalam jumlah besar.
taburkan garam dapur 40 g/m3 ke kolam, lalu tutup saluran air selama
24 jam. Ikan sakit direndam kelarutan garam dapur sebanyak 40 mg/l
air.
2. Pemberian pakan dengan di campur Temu ireng

B. Mata BELO
Gejala penyakit ini ditandai mata membengkak dan menonjol keluar dan
kelopaknya. ikan yang terserang akan buta. lama-kelamaan kondisi
tubuh lemah dan akhirnya mati. Penyebab penyakit ini diduga karena
virus/cacing.

Serangan awal ditandai kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang, dan
sering muncul ke permukaan. 

Saat itu bisa dilakukan pengobatan
dengan cara menaburkan garam 1 kg/m3. Saluran air dihentikan selama
24 jam. Keesokan harinya baru diganti total.

Cara lain dengan memberikan antibiotic “super tetra, Tetrin, amoksilin dll” 
yang dicampur dengan Pakan.
Selama pengobatan air bisa diganti total. Ikan yang sudah mati
diambil lalu dibakar.
pemberian pakan dicampur dengan temu ireng


C. Kutu ikan
Penyakit ini disebabkan parasit Argulus indicus. Serangannya dengan
cara menempel lalu menggigit tubuh. Ikan yang terserang akan
mengalami pendarahan. Penularan ke ikan lain melalui air atau kontak
langsung. Parasit ini muncul pada kolam-kolam yang kualitas airnya
buruk.

Cara pengendalian
1. dengan mengeringkan kolam seusai panen sehingga
telur-telurnya mati. Ikan yang sudah terserang diobati. Caranya
dengan menaburkan garam  sebanyak 10-15 kg/m3 atau di kasih PK ke kolam.

2. Usahakan saat pengobatan saluran masuk ditutup, air diturunkan 10-20
cm. Sehari kemudian air bisa ditambahkan. Atau ikan sakit direndam
air yang sudah dibubuhi garam sebanyak 10-15 gr/l selama 15 menit.

3. Pemberian pakan pellet di campur sedikit dengan Tetrasiklin / Supertetra

D. Bakteri  
Penyebabnya Aeromonas sp dan Pseudomonas sp. Bakteri ini sering dijumpai 
pada kolam yang tercemar bahan organik. Keduanya seringkali ditemui di musim 
kemarau atau menjelang penghujan. Air kolam kurang baik atau perbedaan 
suhu siang dan malam hari juga berperan munculnya penyakit ini.  

Gejala klinis dicirikan luka di tubuh dan berdarah, perut membesar, 
 lendir mencair, sisik mengelupas, dan timbul borok. 
dalam waktu singkat kondisi ikan lemah. sering muncul ke permukaan, lalu mati.  
Serangan penyakit ini perlu diwaspadai sebab tak jarang berakibat kematian massal.   

Cara penanggulangannya 
dengan merendam ikan sakit ke larutan oxytetracycline 2 5 mg/l air selama 24 jam. 
Perlakuan itu diulang 3 kali secara berurutan. 
Ikan yang terinfeksi bisa direndam larutan malachite green oxalat 0,5 mg/l selama 1 jam.  
Satu bulan kemudian ikan diberi pakan yang mengandung oxytetracycline 60 mg/kg pakan
selama 7 hari berturut-turut.    

E. Bercak putih 
 Parasit Ichthyophthyrius sp merupakan penyebab penyakit ini. 
Ia menyerang kulit ikan dan menimbulkan bercak-bercak putih. 

Gejala klinis ditandai bercak putih menyebar di tubuh, warna sisik pucat.  
ikan sering menggosokkan badan dan tampak megap-megap seolah kekurangan oksigen.  

Cara penanganan
ikan yang terserang direndam dengan larutan formalin 25 mg/l  
ditambah malachite green oxalat 0,2 mg/l selama 24 jam.   

F. Jamur  
Gejala awal serangan ditandai benang-benang halus mirip kapas menempel pada tubuh 
yang terluka.  Penyebabnya jamur Saprolegnia dan Achyla. 
Dalam waktu relatif cepat jamur ini menyebar keseluruh ikan di kolam. 
Jamur ini tidak menimbulkan kematian, tapi kondisi ikan lemah, nafsu makan kurang.  
dan akhirnya kurus. Lemahnya daya tahan tubuh membuka peluang penyakit lain.   

Cara penanggulannya 
dengan memberi garam sebanyak 400 mg/m3. 
Pada saat pengobatan saluran air dihentikan. 
Perlakuan itu diulang 3 kali secara berurutan dan dilanjutkan setiap bulan. 
Ikan yang sakit direndam dalam larutan garam 20 mg/l air atau 
malachyte oxalate 1 mg/l atau dosis 0.1 - 0,5 mg/l selama 12-24 jam. 

Alternatif lain dengan merendam ikan ke larutan formalin 200 ppm selama 2jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar