Persiapan kolam merupakan langkah awal proses budidaya. Ada 2 cara
yang bisa dilakukan, yakni membuat kolam baru dan pengolahan
tanah
seusai panen. Jika membuat kolam baru, konstruksi dibuat
kuat dan
kokoh. Bentuk kolam umumnya sama dengan ikan lain. Ukurannva
tergantung kemampuan modal dan luas lahan. Dinding kolam
dirancang
agar tak mudah bocor atau terkikis. Kemiringannya 60 derajat
dan
dasar kolam.
Pematang antar kolam dibuat kuat dan lebar untuk
mengantisipasi
longsor. Tinggi pematang kurang lebih 125 cm diukur dari
dasar kolam.
Permukaan dasar kolam dibuat agak miring. Tujuannya untuk
memudah
pembuangan air dan panen. Saluran pemasukan dan pengeluaran
air pada
setiap kolam dibuat terpisah. Tujuannya untuk menghindari
penularan
penyakit ke kolam lain.
Kedua saluran diletakkan di kedua dinding secara diagonal
atau
menyilang. Pralon pvc atau bambu umum digunakan. Jumlahnya
tergantung luas kolam, ukuran 100 m2 cukup 2 saluran air.
Lubang air
ditutup kasa agar kotoran tidak ikut masuk ke kolam.
Kualitas tanah yang baik menciptakan kondisi lingkungan yang
layak
Untuk gurameh. Karena itu keasamannya harus dipertahankan.
Caranya
dengan menaburkan kapur sebanyak 100 g/m2 dan 200 g/m2 garam
dapur.
Penanganan kolam yang sudah produksi lain lagi. Sebelum
digunakan
air dibuang habis lalu dasar kolam dijemur hingga kering.
Tujuannya
untuk mematikan bakteri, jamur, dan cacing. Kotoran atau
sisa-sisa pakan yang menumpuk dibuang.
Setelah kering, tanah dicangkul sedalam 10-20 cm lalu
dibalik dan
ratakan. Lapisan atas dianggap sudah tidak kaya hara
sehingga perlu
diganti yang bawah.
Jemur di terik matahari sampai kering. Untuk menjaga
keasaman tanah
taburkan kapur 100 g/m2 dan 200g/m2 garam dapur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar